Lebak (ANTARA News) - Koperasi simpan pinjam atau yang akrab disebut masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten, sebagai "Bank Keliling", menumbuhkan pelaku usaha kecil dengan penyaluran pinjaman modal guna meningkatkan usaha mereka.

"Kami sangat terbantu dengan penguatan modal yang disalurkan bank keliling itu," kata Eroh, seorang pedagang kue di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Kamis.

Menurut dia, dirinya sudah puluhan tahun menggunakan jasa pinjaman bank keliling hingga kini masih bertahan.

Bahkan, pinjaman sekarang mencapai Rp500 ribu dengan pengembalian Rp10.000 selama 60 hari.

Namun, pengembalian tersebut tidak dipaksakan jika tak mendapatkan keuntungan berjualan bisa diliburkan.

Proses pinjaman modal dari bank keliling begitu mudah pencairannya dan langsung tunai dengan menyertakan surat foto kopi kartu tanda penduduk (KTP).

"Pinjaman modal itu sangat membantu bagi pelaku usaha kecil," katanya.

Salah seorang nasabah bank keliling, Enah mengaku bahwa dirinya hingga kini usahanya tetap berjalan setelah mendapat kucuran modal.

Pinjaman bank keliling tidak berbelit-belit dibandingkan lembaga perbankan.

Pelaku usaha kecil jika hendak mengambil pinjaman modal ke bank konvensional relatif sulit juga menyertakan surat-surat penting sebagai jaminan.

"Kami pernah mencoba mengajukan pinjaman ke lembaga perbankan, namun hingga kini belum ada realisasinya," ujarnya.

Ia mengatakan pertama kali mendapatkan pinjaman modal relatif kecil yakni Rp100.000 dengan angsuran Rp3.000 selama 40 hari.

Namun, ia sekarang mendapat pinjaman dari bank keliling sebesar Rp750 ribu.

Selama ini pedagang kecil sangat dirasakan manfaatnya pinjaman bank keliling, karena mereka tidak menggunakan bunga yang berlipat ganda," katanya.

Mereka menerapkan sistem jasa sebesar 20 persen dari nilai total pinjaman tersebut.

Penerapan jasa bank keliling memiliki izin koperasi simpan pinjam, seperti tertera pada kartu angsuran harian.

"Kami sangat terbantu dengan adanya pinjaman modal itu," katanya.

Sementara itu, Rusman, seorang petugas bank keliling mengaku sebagian besar nasabahnya pelaku usaha kecil, seperti warungan, pedagang keliling makanan tradisional dan kios.

Pelaku usaha kecil yang menerima pinjaman modal, mereka gunakan untuk pengembangaan usaha.

Ia setiap hari melayani nasabahnya mencapai 300 orang dengan pengembalian tagihan antara Rp800 sampai Rp1,5 juta per hari.

Mereka para nasabah menerima pinjaman modal bervariasi mulai dari Rp100 ribu sampai Rp1 juta.

"Saya kira banyak pelaku usaha kecil mereka mengalami kemajuan setelah menerima penguatan modal itu," kata Rusman sambil mengaku kantornya Babakan Nembo Seeng wilayah Kelurahan Cijoro Lebak Rangkasbitung.
(MSR/R010)